Puisi: Hari Sebelum Mati-Arnolda Elan

 

📷: Pinterest


Hari Sebelum Mati


Jejak air mata yang sudah mengering

Napas yang sangat memburu

Urat nadi melemah dan memohon

Kulit yang tak berminyak

Kering nan memilukan

Dan aku yang sungguh sangat menyedihkan


Tubuh keringat dingin

Mata cekung lingkaran hitam membingkai

Bibir yang kaku dan lidah yang keluh

Suara tangisan pecah


Suara kecil kudengar

Bisikan kecil itu menitip pesan

Melambungkan doa

Merapal rindu

Kelak kita bertemu


Kulihat dirinya yang lain

Tersenyum penuh makna

Kabut tebal di belakang tubuhnya

Aku tahu itu

Cara penjemputanya biasa-biasa saja

Ketahuilah aku ingin lebih lama

Lebih lama lagi menggila

Fantasi semuku belum berakhir


Fajar belum juga terjaga

Dirinya yang lain menyuguhkan dingin

Jam tiga dini hari

Gelap dan tangisan pilu

Masih melambung tinggi

Dengan nada yang tak beraturan

Tapi aku tahu itu sangat menyedihkan

Sungguh sangat menyedihkan


Dia yang lain mendekat

Meraba tubuhku yang kedinginan

Membasuh dan membelah dadaku

Merogoh isi dadaku

Mencari apa Ku tak tahu


Dan pagi menjamu tenangnya

Aku benar-benar pergi

Kota itu tetap terasa dingin

Seperti tak ada apa-apanya

Setelah aku pergi


Ditulis oleh Arnolda Elan



Next Post Previous Post

mungkin anda suka

sr7themes.eu.org